TOUNA- Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Tojo Una-Una gelar kegiatan Sosialisasi Bullyng dan Perundungan Pada Anak, yang berlangsung di Aula PLHUT Kemenag Touna pada, Senin, (13/10/25).
Ketua Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama Tojo Una-Una, Wahidah dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada para narasumber yang telah bersedia meluangkan waktu dan berbagi ilmu dengan kita juga kepada para peserta yang menunjukkan kepedulian yang besar terhadap isu yang sangat krusial ini.
“Saat ini Bullyng dan Perundungan Pada Anak menjadi masalah serius di kalangan anak-anak dan remaja, tindakan ini bukan hanya berdampak secara fisik tetapi juga meninggalkan luka psikologis yang mendalam bahkan dapat berlangsung hingga mereka dewasa, “ucap Wahidah
ia katakan, perundungan memberikan dampak pada korbannya, seperti kepercayaan diri yang merosot, trauma, menderita ketakutan sosial dan masih banyak lagi dampak yang diderita oleh korbannya.
“Oleh karena itu, Pencegahan dapat melalui sekolah dengan cara merancang dan membuat kebijakan anti bullying, Membangun komunitas efektif antara guru dan murid, Serta Diskusi mengenai perilaku bully di sekolah,” ujarnya.
Saya berharap, program ini dapat membantu mencegah perundungan di sekolah dan memberikan perlindungan kepada siswa yang menjadi korban perundungan,”harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Tojo Una-Una Haerudin yang merupakan Pemateri pada Kegiatan Sosialisasi Bullyng dan Perundungan Pada Anak menegaskan Perundungan atau bullying merupakan perilaku agresif yang dilakukan seseorang atau kelompok ke orang atau kelompok lain atas kepentingan kuasa secara berulang atau terus menerus. Tindakan bully tidak hanya berupa kekerasan secara fisik kepada korban, seperti memukul, menampar atau menendang.
“Bully juga dapat berupa tindakan tanpa melakukan kekerasan fisik atau secara verbal, seperti mengejek, memanggil seseorang dengan sebutan yang tidak sewajarnya, bahkan cenderung tidak sopan,” tegas Haeruddin.







