TOUNA- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tojo Una-Una, Muh. Syahruddin, menegaskan pentingnya wakaf sebagai aset produktif yang memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat.
Wakaf tidak boleh berhenti sebagai aset diam, melainkan harus berkembang menjadi sarana pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi umat,”tegasn Syahruddin saat memberikan sambutan di sosialisasi aplikasi sistem informasi wakaf, berlangsung di Aula KUA Kecamatan Ampana Kota, Senin (8/10/2025).
Menurut Syahruddin, melalui SIWAK, data wakaf kita akan lebih tertata, lebih transparan, dan dapat diakses dengan mudah. Ini akan membantu mempercepat sertifikasi tanah wakaf serta memastikan kebermanfaatannya bagi masyarakat.
Kementerian Agama bersama Badan Wakaf Indonesia (BWI) Tojo Una-Una berkomitmen memperkuat pembinaan nadzir, mempercepat sertifikasi, dan mendorong pengembangan wakaf produktif di daerah.
“Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang manfaat digitalisasi wakaf, mulai dari transparansi data, kemudahan akses informasi, efisiensi administrasi, hingga akuntabilitas dalam pelaporan,” jelasnya.
Sementara itu, di kesempatan yang sama Ketua BWI Kabupaten Tojo Una-Una, Ridwan L. Lawenga, menyampaikan agar setiap operator SIWAK di KUA memiliki target kinerja yang jelas. “Dengan pengelolaan data yang baik, wakaf di Tojo Una-Una dapat berkembang lebih optimal dan memberi dampak luas bagi masyarakat.
“kegiatan ini juga dapat memberikan wawasan, semangat, dan inspirasi baru bagi para nazhir dalam menjalankan amanahnya,” kata Ridwan Lawenga.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut pengurus BWI setempat, di antaranya sekretaris Arzaq Syahriri Saini, bersama para pengelola wakaf di wilayah Tojo Una-Una, Nadzir dan operator KUA yang bertugas mengelola data wakaf melalui SIWAK.







