Asisten I Mewakili Bupati Touna Membuka FGD Lintas Sektoral Penguatan Moderasi Beragama

oleh -107 Dilihat

TOUNA- Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Alfian matajeng. S. Pd., M. A.P mewakili Bupati membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) lintas sektoral dalam rangka inovasi Penguatan Moderasi Beragama (PMB) yang digelar oleh Kantor Kementrian Agama Kabupaten Touna, bertempat di Hotel Ananda, Jumat (2/08/2024).

Kegiatan tersebut turut dihadiri Hadir Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tojo Una-una H. M. Syahrudin. S. Ag. , M. M, unsur Forkopimda Touna, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Ampana Mansur yunus gafur. S. H., M. H, Ketua Forum Kerukunan Umat beragama Kabupaten Tojo Una-una Drs. Saiful Bahri Laborahima. , M. A. P, serta para peserta yang berasal dari perwakilan OPD dan pemuda lintas agama.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Alfian matajeng dalam sambutannya mengatakan bahwa moderasi beragama merupakan perekat antara semangat beragama dan komitmen berbangsa, moderasi beragama sebagai benteng dari paham-paham ekstrem dibutuhkan strategi komunikasi yang tepat bahkan dalam kehidupan beragama.

“Moderasi harus menempatkan agama sebagai ajaran yang positif dan memiliki fungsi penting dalam kehidupan ke Indonesian, hal itu didasarkan pada argumen kuat bahwa Indonesia tidak dapat bebas dari agama yang membentuk karakter orang Indonesia menjadi masyarakat religius,”ujar Alfian Matajeng.

Menurutnya, Implementasi moderasi beragama mengisyaratkan umat beragama untuk cenderung tidak menutup diri melainkan harus terbuka melebur adaptif serta selalu belajar dari setiap situasi dan kondisi dengan berlandaskan ajaran masing-masing agama.

Moderasi beragama akan menuntut umat beragama untuk tidak bersikap ekstrem dan terlalu berlebihan dalam menghadapi keberagaman termasuk perbedaan agama dan budaya, melainkan harus bersikap adil dan menjaga keseimbangan dalam bersikap sehingga dapat menghasilkan kehidupan harmonis yang memiliki kualitas yang tinggi.

“Betapa pentingnya prinsip moderasi dalam beragama sehingga melalui fokus group discussion ini dapat menjadi ku ada yang baik dan terintegrasi untuk bisa bersinergi dengan dinas, instansi dan stakeholder terkait dalam mewujudkan moderasi beragama agar kerukunan umat benar-benar terjaga,”jelasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *