TOUNA- Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Nawatsara Panjili mewakili Bupati menghadiri sekaligus membuka secara resmi Launching Pelaksanaan Inovasi Terminal dan Transportasi Pangan Terpadu (Tetra-Pandu). Bertempat di Desa Bambu Kecamatan Una-Una, kamis (25/04/2024).
Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah yang diwakili pejabat Fungsional Perencanaan Ahli Muda, Moh. Saleh N. Lubis mengawali sambutannya menyampaikan bahwa penganekaragaman pangan adalah upaya peningkatan ketersediaan dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan berbasis pada sumber daya lokal, dimana kita mengenal istilah pangan B2SA yaitu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman.
Kegiatan yang kami gagas ini, semoga kedepannya menjadi pemantik bagi kegiatan Pemerintah Daerah dalam penanganan kerawanan pangan nanti.
“Tujuan dari Inovasi ini adalah dalam menekan presentase naiknya daerah yang rawan pangan serta Inovasi ini diintervensi oleh 10 Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yang terkait dan tidak bisa dilaksanakan hanya satu sektor saja tetapi harus multi sektor atau lintas Perangkat Daerah,”ujar Moh.Saleh
Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan,H.Nawatsara Panjili menyampaikan berdasarkan Data dari Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) Sulawesi Tengah Tahun 2022, bahwa ada peningkatan daerah rawan pangan.
Dimana kondisi kerentanan terhadap kerawanan pangan yang disebabkan oleh kombinasi dari berbagai dimensi kerawanan pangan di Sulawesi Tengah masih tinggi bahkan mengalami peningkatan. Ada beberapa permasalahan spesifik penyebab meningkatnya daerah rawan pangan di Sulawesi Tengah.
Pertama, tidak meratanya distribusi pangan dari sentra-sentra produksi pangan menuju daerah minus pangan di sekitarnya yang kemungkinan terhambat oleh geografis wilayah seperti, pegunungan, kepulauan atau daerah perbatasan
Kedua, dimana harga pangan rata-rata cukup tinggi sehingga masyarakat memiliki keterbatasan untuk mengaksesnya, terutama pangan yang beragam dan hal ini 8mengakibatkan presentase rumah tangga di Sulawesi Tengah dengan proporsi pengeluaran untuk pangan cukup tinggi.
Ketiga, belum tersedianya transportasi khusus pangan yang memadai sebagai media penghubung antara sentra pangan dengan masyarakat yang berada di daerah pegunungan, perbatasan dan kepulauan,”ucap Nawatsara Panjili.
Nawat katakan, Inovasi Terminal dan Transportasi Pangan Terpadu (Tetra-Pandu) Sulawesi Tengah Tahun 2024 dilaksanakan dengan perpanduan kerja yang terintegrasi (Terpadu).
Keterpaduan berarti, aksi atau gerakan yang mengarah atau ditujukan pada tujuan yang diinginkan berlandaskan harmonisasi kerja melalui aksi program dan kegiatan yang sesuai tugas dan fungsi masing-masing dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
Pelaksanaan Inovasi Tentra-Pandu Sulawesi Tengah Tahun 2024 terintegrasi di 3 (Tiga) Kabupaten rawan pangan dengan tujuan menurunkan presentase rawan pangan di Sulawesi Tengah sebagai upaya meningkatkan kehidupan masyarakat yang lebih layak dan berpendapatan cukup serta dapat memenuhi kebutuhan pangan sebagaimana mestinya. Kata Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan
“Manfaat dari Inovasi ini dapat mempercepat dan mengintervensi lebih tepat khususnya percepatan penurunan daerah rawan pangan di Sulawesi Tengah. Inovasi Tetra-Pandu ini merupakan upaya menekan tingginya presentase daerah rawan pangan yang meningkat signifikan,”jelasnya.
Menurutnya, tahun 2024 ini ada 3 Kabupaten yang menjadi lokus (Pilot Project) berdasarkan usulan Kabupaten dan lokasi prioritas penganan yaitu; Kabupaten Tojo Una-Una, Kabupaten Poso, dan Kabupaten Donggala yang di tindaklanjuti dengan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah.
Dalam kegiatan ini ada 10 (Sepuluh) Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Tengah yang mendukung dan mengintervensi melalui program dan kegiatan yang tujuannya untuk menurunkan presentase daerah rawan pangan di Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Tojo Una-Una.
Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una bersyukur dan berterima kasih atas dilaksanakannya Inovasi ini. “Hal ini sejalan dengan Visi-Misi kami sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2021 tentang RPJMD 2021-2026”. Kata Asisten II
Saya juga berharap dengan di tetapkannya Desa Bambu, Kecamatan Una-Una sebagai salah saru Pilot Project/ Desa percontohan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat kita, serta menjadi langkah awal dalam memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Desa Bambu,”harapnya
Turut hadir pada kegiatan ini, para perwakilan 10 Perangkat Daerah tekhnis Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yang terkait, Perwakilan Perangkat Daerah tekhnis terkait Kabupaten Poso dan Donggala, Kaban Bapperida Tojo Una-Una, Amin Bustamin, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Tojo Una-Una, Madi, Kabag Perekonomian Sekretariat Daerah Tojo Una-Una, Rahman Labanu serta sejumlah pejabat Eselon III dan IV lingkup Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una dan Masyarakat penerima manfaat seeta tamu undangan lainnya.