TOUNA – Wakil Bupati Tojo Una-Una, Hj. Surya Lapasiri melaksanakan Penanaman Perdana Padi Sawah Pada Program Cetak Sawah Rakyat tahun 2025, di Desa Lemoro, Kecamatan Tojo, Rabu (15/10/2025). Kegiatan ini menandai dimulainya penanaman padi secara simbolis sebagai bagian dari program strategis Ketahanan Pangan Nasional di Kabupaten Tojo Una-Una.
Turut hadir dalam kegiatan ini Dandim 1307/Poso bersama jajaran, sejumlah Pimpinan Perangkat Daerah Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tojo Una Una, Camat Tojo, Kapolsek Tojo, Danramil 1307-04 Tojo, para Kepala Desa se-Kecamatan Tojo dan Tojo Barat, Penyuluh Pertanian Kecamatan Tojo dan Tojo Barat, tokoh masyarakat serta tokoh pemuda.
Dalam sambutannya, Wabup Touna Surya menyampaikan atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Tojo Una Una memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas terlaksananya kegiatan Penanaman Perdana Padi Sawah Pada Lokasi Cetak Sawah Rakyat di Desa Lemoro ini.
“Semoga kegiatan ini merupakan awal yang baik dalam rangka mewujudkan swasembada pangan, ketahanan pangan dan pembangunan pertanian secara umum di Kabupaten Tojo Una-Una,”ucap Wabup.
Wabup katakan, kebijakan pengembangan pertanian nasional difokuskan pada terwujudnya peningkatan produksi pangan dan ketersediaan stok pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan nasional.
“Kementerian Pertanian didukung oleh Stakeholders dan Kementerian/Lembaga terkait bertanggung jawab penuh untuk menjamin ketersediaan pangan yang cukup bagi seluruh rakyat indonesia dari sabang hingga merauke, peran penting menjaga ketersediaan pangan nasional merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat. Penyediaan pangan tersebut terutama yang berasal dari produksi dalam negeri, dalam jumlah dan keragaman yang cukup, aman dan terjangkau.
“Oleh karena itu, diperlukan berbagai strategi dan terobosan yang tepat untuk dapat mewujudkan ketersediaan pangan nasional yang cukup dan tangguh,” ujarnya.
Menurutnya, paradigma pertanian untuk pembangunan yang memposisikan sektor pertanian sebagai penggerak transformasi pembangunan yang berimbang dan menyeluruh mencakup transformasi demografi, ekonomi, inter-sektoral, institusional dan tata kelola pembangunan.
“Paradigma tersebut memberikan arah bahwa sektor pertanian mencakup berbagai kepentingan yang tidak saja untuk memenuhi kepentingan penyediaan pangan bagi masyarakat tetapi juga kepentingan yang luas dan multifungsi, selain sebagai sektor utama yang menjadi tumpuan ketahanan pangan, sektor pertanian memiliki fungsi strategis lainnya termasuk untuk menyelesaikan persoalan-persoalan lingkungan dan sosial (kemiskinan, keadilan dan lain-lain) serta fungsinya sebagai penyediaan sarana dan prasarana pertanian,”jelasnya.
Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam rangka mewujudkan kemandirian, kedaulatan dan ketahanan pangan nasional, maka upaya untuk memperluas baku lahan sawah menjadi sangat penting.
Perluasan lahan baku sawah dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan dan mengelola sumber daya lahan dan air yang ada serta pemberdayaan petani guna meningkatkan kesejahteraan petani pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
“Penambahan luas baku lahan sawah, salah satunya dapat dilaksanakan melalui kegiatan cetak sawah sebagai terobosan peningkatan produksi pangan serta stok cadangan pangan nasional,”tegasnya.
Program ini di harapkan, harus menjadi gerakan bersama, bukan sekadar kegiatan seremonial. Setelah penanaman perdana, pendampingan harus berjalan terus.
“Penyuluh dan tenaga teknis agar aktif memastikan teknologi pertanian diterapkan. Mulai dari olah tanah, penggunaan benih unggul, hingga pemupukan berimbang serta kelompok tani dapat menjaga semangat gotong royong dan memanfaatkan lahan ini dengan penuh tanggung jawab,”harapnya